- Sekdes Muntai Terharu Saat Apel Ketika Kinerja Pemerintahan Desa Meningkat Baik
- APEL SENIN DAN PELANTIKAN KETUA RT PRIODE 2025/2028
- Kaur Keuangan dan Kasi Kesejahteraan Tuntaskan Pengecekan SPJ Pembangunan di Aula Camat sebagai Prasyarat Pencairan Dana Desa
- Terjebak Musim Angin Barat, Pemancing Laut Muntai Beralih Buru Udang Galah di Sungai
- Tak Hanya Nilai! Kepala SD Negeri 04 Bantan: Guru Wajib Cetak Karakter, Bukan Sekadar Materi
Foto Sofyan Warga Muntai Saat Mendapatkan Hasil Pancingan Udang Galah di Sungai
Terjebak Musim Angin Barat, Pemancing Laut Muntai Beralih Buru Udang Galah di Sungai
Selasa,25 November 2025 - 11:45:am WIB | Oleh: Administrator
Muntai, 25 November 2025 – Musim Angin Barat yang membawa ombak besar dan angin kencang di perairan Muntai telah memaksa para pemancing ikan laut untuk mengubah haluan, mencari rezeki sekaligus hiburan. Para pemancing yang biasanya mengincar komoditas laut unggulan seperti Ikan Grot (Gerot-gerot) dan Ikan Jenak (Jenahak) kini terlihat ramai beralih memancing udang galah di sepanjang aliran sungai. Perubahan strategi ini dilakukan karena kondisi laut yang masih ekstrem dan membahayakan aktivitas melaut.
Pemancing Menepi: Laut Masih Kuat, Udang Jadi Solusi
Salah seorang pemancing lokal, Sofyan, mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam beberapa waktu terakhir akibat cuaca.
"Sampai saat ini kami belum dapat memancing ikan jenak di laut dikarenakan angin dan ombak laut masih kuat. Kondisi ini sudah berlangsung sejak awal musim Angin Barat. Lebih baik kami beralih memancing udang galah di sungai untuk mengisi waktu, mencari hiburan, dan tetap ada penghasilan," kata Sofyan saat ditemui di tepi sungai pada hari Selasa (25/11).
Keputusan beralih ke perairan sungai ini dianggap sebagai solusi sementara sebagai pengisi waktu luang sekaligus hiburan, meskipun hasil tangkapan udang galah di sungai tidak selalu sebanding dengan potensi hasil ikan laut yang biasa mereka dapatkan.
Pendapatan Pemilik Perahu Anjlok, Terkendala Pendangkalan Kuala
Dampak buruk Musim Angin Barat ini juga menekan sektor penyedia jasa angkutan laut. Hamdani, salah satu pemilik perahu di kawasan Muntai, menyampaikan kekhawatiran serius tentang berkurangnya pendapatan keluarga, diperparah oleh kondisi sungai.
"Berkurang jadinye pendapatan kami sejak Angin Barat ni. Biasanye perahu dapat keluar masuk bawak orang mancing, tapi sekarang lebih banyak boat kami parkir di tambatan. Bahkan perahu sendiri mau keluar masuk sungai terhalang dengan tumpukan sesai pendangkalan di kuale sungai," ungkap Hamdani dengan basa melayu.
Kondisi ganda ini yaitu ombak kuat di laut dan kendala pendangkalan di kuala sungai membuat pergerakan perahu menjadi sangat terbatas. Para nelayan dan pemancing di Muntai kini hanya bisa menunggu hingga Angin Barat mereda, kondisi laut kembali tenang, dan akses kuala sungai kembali lancar, memungkinkan mereka untuk kembali mengarungi lautan dan mengejar target utama mereka.







