- Gotong Royong Nelayan Muntai Perbaiki Jalan Licin
- Sinergi Kuat! Wali Murid dan Warga Muntai Bahu-Membahu Sukseskan Rehab MTs Al-Irsyadiyah 2025
- Pemerintah Desa Muntai Pasang Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya di Empat Titik Utama
- Pemerintah Desa Muntai Realisasikan Pembayaran Gaji dan Honor Seluruh Aparatur dan Kader Desa Hingga RT/RW
- Nelayan Desa Muntai Keluhkan Pendangkalan Kuala, Aktivitas Melaut Terganggu
Foto Peserta Muntai bersama Camat Bantan
Pemerintah Desa Muntai Meriahkan Pawai Ta’aruf MTQ ke-50 Kabupaten Bengkalis
Minggu,14 Desember 2025 - 03:38:pm WIB | Oleh: Administrator
BANDAR LAKSAMANA – Semarak Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-50 tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2025 terasa hingga ke pelosok desa. Pemerintah Desa Muntai menunjukkan partisipasi aktifnya dengan mengirimkan kontingen dalam kegiatan pawai ta’aruf yang dipusatkan di Kecamatan Bandar Laksamana pada Sabtu (13/12/2025).
Desa Muntai bergabung dalam barisan Kafilah Kecamatan Bantan, yang mendapat nomor urut pawai ke-8 dari total peserta lainnya.
Camat Bantan, Rafli Kurniawan, S.IP, M.Si, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta dari Desa Muntai atas partisipasi mereka dalam menyukseskan pawai ta’aruf tersebut.
"Kami mengapresiasi semangat dan keikutsertaan peserta dari Desa Muntai yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memeriahkan syiar Islam melalui pawai ta’aruf MTQ tingkat kabupaten ini," ujar Rafli.
Kepala Desa Muntai, Muhammad Nurin, turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada 30 orang perwakilan warga desanya yang terlibat.
"Alhamdulillah, Desa Muntai dapat mengutus sebanyak 30 orang peserta yang kompak mengenakan seragam baju kurung berwarna ungu. Keikutsertaan ini wujud dukungan kami terhadap pelaksanaan MTQ yang ke-50 ini," tutur Muhammad Nurin.
Kendala Transportasi Warnai Perjalanan Pulang
Meskipun acara berlangsung meriah, kondisi di Pelabuhan Roro Air Putih menuju lokasi acara sangat padat pada pagi harinya. Antrean kendaraan mengular lantaran hanya satu armada yang beroperasi melayani lintas Air Putih-Sungai Selari, sementara satu armada lainnya dalam proses docking (perawatan).
Kepadatan serupa juga terjadi pada arus balik kepulangan peserta dan pengunjung. Akibatnya, rombongan peserta dari Desa Muntai baru dapat tiba di rumah hingga larut malam.







