Kuala Sungai Muntai Makin Dangkal Sejak Musim Angin Barat, Nelayan Terancam Tak Bisa Melaut!

Foto Sungai Kuala Muntai keluar masuk perahu Nelayan

Kuala Sungai Muntai Makin Dangkal Sejak Musim Angin Barat, Nelayan Terancam Tak Bisa Melaut!

Senin,24 November 2025 - 10:52:pm WIB | Oleh: Administrator


Muntai, – Aktivitas nelayan di Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, kembali terganggu akibat pendangkalan signifikan yang terjadi di kuala (muara) Sungai Muntai. Pendangkalan ini sudah berlangsung sejak musim angin barat, ketika gelombang kuat dan arus pasang membawa lumpur serta sedimen masuk ke aliran sungai. Kondisi tersebut semakin diperparah oleh penumpukan sesai tumpukan lumpur dan material sedimen—yang menutup akses keluar masuk perahu nelayan. (24/11/2025)

Akibat situasi ini, para nelayan kesulitan mengeluarkan perahu atau pompong menuju laut, sehingga mengancam mata pencaharian harian mereka yang sangat bergantung pada hasil tangkapan.

Nelayan Keluhkan Harus Menunggu Air Pasang

Salah satu nelayan Desa Muntai, Icok, mengungkapkan keresahannya saat ditemui di lokasi kuala sungai. Ia menyampaikan bahwa perahu mereka sering kandas dan hanya bisa keluar ketika air sedang pasang tinggi.

“Setiap hari kami harus berjuang mendorong perahu keluar. Kalau air surut, sudah pasti tidak bisa lewat karena dangkal sekali, apalagi sejak musim angin barat sesai makin menumpuk. Kami sangat berharap perhatian serius dari pemerintah agar bisa melaut dengan lancar lagi,” ujar Icok.

Akibat pendangkalan yang berlangsung berbulan-bulan ini, hasil tangkapan nelayan menurun karena waktu melaut menjadi lebih sempit. Kondisi ini memengaruhi perekonomian warga Desa Muntai yang mayoritas bergantung pada sektor perikanan.

Kepala Desa Tinjau Lokasi dan Siapkan Langkah Cepat

Menindaklanjuti keluhan warganya, Kepala Desa Muntai, Muhammad Nurin, langsung meninjau kondisi kuala sungai. Ia membenarkan bahwa pendangkalan dan penumpukan sesai semakin parah sejak dimulainya musim angin barat.

“Memang benar. Sejak musim angin barat, kondisi kuala sungai kita makin dangkal, dan ini menyulitkan pergerakan sampan atau pompong. Ini masalah serius yang harus segera kita cari solusinya,” tegas Muhammad Nurin.

Sebagai respon cepat, Pemerintah Desa Muntai telah melakukan beberapa langkah:

  1. Mengajukan Permohonan Resmi kepada pemerintah terkait untuk segera menangani pendangkalan di kuala sungai.
  2. Mengusulkan Solusi Jangka Panjang melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes), dengan fokus pada pengerukan atau normalisasi sungai agar kedalaman alur dapat kembali mendukung aktivitas perikanan.

Muhammad Nurin berharap pemerintah kabupaten dan provinsi dapat merespons cepat permohonan tersebut.

“Kami berharap instansi terkait dapat segera merealisasikan pengerukan, agar aktivitas melaut para nelayan tidak lagi terhambat,” tutupnya.

Tulis Komentar

img