- Kepedulian Tak Pernah Padam: Cerita di Balik Penyaluran Bantuan PAH, Sembako, dan Santunan Anak Yatim
- Pemerintah Desa Muntai Salurkan Bantuan PAH, Sembako, dan Santunan Anak Yatim
- ISNJ Bengkalis dan Pemerintah Desa Muntai Tandatangani MoU Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
- SD Negeri 04 Bantan Gelar Apel Peringati Hari Pahlawan 10 November 2025
- Peringati Hari Pahlawan, Pemerintah Desa Muntai Gelar Apel dan Siap Salurkan Bantuan Sosial
Foto bersama kader posyandu Desa Muntai
Asesmen Kader Jadi Kunci Sukses Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu Desa Muntai
Jumat,07 November 2025 - 08:34:am WIB | Oleh: Administrator
Muntai, 6 November 2025 – Upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa terus digencarkan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu. Dalam pelaksanaannya, asesmen atau penilaian terhadap kader kesehatan desa di Posyandu Desa Muntai menjadi langkah krusial yang menentukan keberhasilan transformasi layanan kesehatan tersebut.
Kepala UPT Puskesmas Pambang, Ns. Marsudi, S.Kep, menjelaskan bahwa asesmen kader merupakan tolok ukur penting untuk memastikan setiap kader memiliki kapasitas yang sesuai dengan tuntutan layanan kesehatan primer saat ini.
“Kader adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di desa. Asesmen ini bukan untuk menghakimi, melainkan untuk memperkuat mereka. Kader yang kuat dan terampil adalah jaminan layanan Posyandu ILP di Desa Muntai akan berjalan optimal, mewujudkan masyarakat yang lebih sehat,” ujar Marsudi.
Mengapa Asesmen Penting? Menurut Marsudi, asesmen kader memiliki tiga tujuan utama: Mengukur Kapasitas Kader Asesmen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan dasar kader dalam 25 kompetensi utama Posyandu ILP. Kompetensi ini mencakup penanganan kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, hingga kemampuan komunikasi dan edukasi kesehatan. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Hasil penilaian menjadi dasar dalam merancang pelatihan lanjutan yang tepat sasaran.
Dengan demikian, setiap kader dapat memperoleh pembinaan sesuai kebutuhan dan memperkuat kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan.
Optimasi Peran Kader Kader diharapkan mampu menjalankan peran sesuai tuntutan layanan kesehatan primer yang kini lebih luas dan kompleks, mencakup seluruh siklus kehidupan—mulai dari bayi, remaja, dewasa, hingga lansia. Metode Penilaian yang Komprehensif Asesmen kader di Desa Muntai dilaksanakan secara komprehensif melalui dua pendekatan utama: Wawancara dan Kuesioner untuk menilai pengetahuan teoretis para kader.
Observasi dan Praktik Langsung untuk menguji keterampilan praktis, seperti pengukuran antropometri (penimbangan, pengukuran tinggi/panjang badan), serta simulasi edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Pendekatan ini memastikan hasil asesmen mencerminkan kemampuan riil kader di lapangan, bukan sekadar pengetahuan teoritis. Harapan ke Depan Melalui asesmen yang dilakukan secara rutin dan diikuti pembinaan berkelanjutan, diharapkan kualitas kader kesehatan di Desa Muntai terus meningkat. Dampaknya tidak hanya pada peningkatan kompetensi individu kader, tetapi juga pada mutu pelayanan Posyandu secara keseluruhan.
Kualitas kader yang semakin baik diharapkan mampu mewujudkan: Deteksi dini masalah kesehatan yang lebih akurat. Edukasi kesehatan yang lebih efektif bagi masyarakat. Integrasi layanan yang optimal, menjadikan Posyandu sebagai pusat layanan kesehatan dasar yang tangguh, profesional, dan berkelanjutan.


.jpg)




