- Sekdes Muntai Terharu Saat Apel Ketika Kinerja Pemerintahan Desa Meningkat Baik
- APEL SENIN DAN PELANTIKAN KETUA RT PRIODE 2025/2028
- Kaur Keuangan dan Kasi Kesejahteraan Tuntaskan Pengecekan SPJ Pembangunan di Aula Camat sebagai Prasyarat Pencairan Dana Desa
- Terjebak Musim Angin Barat, Pemancing Laut Muntai Beralih Buru Udang Galah di Sungai
- Tak Hanya Nilai! Kepala SD Negeri 04 Bantan: Guru Wajib Cetak Karakter, Bukan Sekadar Materi
Boya
Boya patah Ganggu aktivitas Nelayan Pulau kecil Terluar
Senin,24 November 2025 - 11:26:pm WIB | Oleh: Administrator
Muntai, 4 November 2022 – Nelayan Desa Muntai merasa kecewa dan khawatir dengan keberadaan boya patah yang sangat mengganggu aktivitas mereka di perairan sekitar desa. Banyak perahu nelayan yang menabrak benda tersebut, menimbulkan risiko kerusakan maupun keselamatan.
Warga desa telah melaporkan masalah ini ke kantor desa dan mempertanyakan kepemilikan bekas bangunan atau boya patah yang sudah lama dibiarkan tanpa penanganan. Kepala Desa Muntai menjelaskan, “Banyak perahu nelayan menabrak boya patah tersebut, sehingga masyarakat ingin mengetahui siapa pemilik aset tersebut.”
Dari laporan warga, pihak desa kemudian mencari informasi lebih lanjut. “Kami menghubungi pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat yang menangani pulau-pulau kecil terluar (PPKT). Mereka menyatakan bahwa itu merupakan aset navigasi. Namun, setelah koordinasi dengan pihak navigasi, jawaban yang kami terima adalah boya itu sudah dihapus,” jelas kades.
Keadaan ini menimbulkan kekecewaan warga, karena pihak terkait dianggap lepas tangan terhadap aset yang rusak tersebut. “Jika memang boya itu milik navigasi, kenapa tidak ada tindak lanjut? Selama ini banyak nelayan menjadi korban. Walaupun sudah dihapus, paling tidak jangan dibiarkan begitu saja karena bisa merugikan masyarakat, terutama para nelayan,” tambahnya.
Kepala desa, Nurin, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait, termasuk PSDKP Wilayah Bengkalis, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau di Bengkalis, dan Distrik Navigasi Kelas 1 Dumai. Tujuannya untuk mencari solusi terhadap keberadaan boya rusak yang mengganggu nelayan.
“Alhamdulillah kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait, dan Insya Allah mereka berjanji akan mengevaluasi. Hasil evaluasinya nanti akan disampaikan ke kami,” tutup Nurin.







